Rabu, 23 November 2016

Terserah

Silahkan mendekat, cobalah untuk berkenalan
Akan ada sesuatu yang benar-benar kau cinta
Atau mungkin mematikan rasa hingga membuatmu pergi
Teruslah mencari, karena inilah aku dengan semua kekuranganku;

Selasa, 22 November 2016

Teacher Venny

Nak, jika kau tidak menyukai seorang guru
Sukailah ilmu yang diajarkan olehnya
Jika masih tidak suka, berusahalah terus
Untuk menyukai hingga kau lupa pernah tidak suka;

Dengarlah Kisanak

Sia-sia kisanak, jangan buang waktu
Dan asal jeblak. Berkoar seolah tidak ingin
Terikat namun ikut bergerak
Sampeyan hanya belum mau atau memang
Terlalu pengecut dan amat sangat tertutup
Oleh pemikiran yang kekanak-kanakan dengan
Masih bermain dikubangan kesenangan yang menyengsarakan
Hah, sudahlah mungkin kisanak tidak memberi kesempatan
Pada kemampuan sama sekali;

Untuk Wanitaku

Untuk kita para kaum pria
Saat ruh ditiupkan pada kita
Kita ada didalam rahim wanita

Saat kita menangis
Kita ada dipangkuan wanita
Dan ketika kita sedang kasmaran
Kita ada dihati wanita

Jadi, jangan sampai kita tak punya
Apa-apa tapi menginginkan segalanya dari wanita
Muliakanlah wanita, maka otomatis kita juga akan mulia;

Baca Buku Dengan Ilmu Guru

Percuma su kau baca semua buku
Jika tidak didampingi ilmu dan guru;

Su Mpah

Jangan gede omong su
Dirimu terlihat amat sangat pintar
Dengan kukuruyukmu di tiap malam
Padahal pulangmu kurang pagi
Dan mainmu kurang jauh

Jangan buat dikau hina su
Hanya koar sana-sini sedangkan
Tidak ada kegacoran sama sekali
Ingat, sampeyan itu penyakit yang sakit
Tidak lebih dan tidak kurang seonspun;

Kutipin Aja

Terpaksa objektif ketika pesimis mulai aktif
Berusaha subjektif namun terlalu naif
Lupakan, tandai dengan kutip;

Leh

Jangan sok pintar leh
Terkadang pengetahuan yang luas
Akan hina hanya karena nada bicara;

Wal

Usahakan tidak sombong wal
Karena dirimu masih belum becus
Mengatur alunan lidah
Hingga mengeluarkan kotoran
Seperti bagai pesugihan yang manja;

Antara aku, kamu dan secangkir kopi

Setidaknya senyuman mu sama seperti kopi
Meskipun pahit namun ada kejujuran didalamnya
Maka biarkan aku menjadi butiran gula
Lalu akan terhidangkan secangkir minuman hangat
Untuk kita berdua;

Percayai Ini

Sesuatu yang belum terjadi
Bukan berarti tidak terasa
Kita hanya perlu percaya;

Pengemis Gila

Jangan kau perumit kesederhanaan sayang
Hingga bejelimet mengkusutkan perasaan
Telan saja semrawut itu dengan urak-urakan
Lalu acakadut;

Koar Kebungkaman

Banyak yang sok pintar
Berkoar tanpa mengetahui salah atau benar
Di sisi lain banyak yang hebat
Namun bungkam dalam ketakutan;

Hitam Putihku Abu-Abumu

Hidup adalah dimana putih dan hitam
Tidak dapat di pisahkan
Saling menyapa di setiap situasi
Bertemu, bergandengan tangan
Hingga terlihat samar menuju pelaminan;

Kamis, 03 November 2016

Letusan Para Pejuang #Belaqur'an #AksiDamai

Ketar-ketir saat mendengar "Aksi Damai 04 Nopember 2016"
Semua khawatir. Bag-big-bug, seakan ada yang mau ngamuk
Reaksi ini membuat kalang kabut, menjadi semrawut
Hingga para tokoh sibuk dengan penuh kemelud
Siaga satu is mode on, seolah ini sebuah bencana
Padahal ini adalah rencana persatuan dan kesatuan
Dengan pertunjukkan yang menginspirasi
Melalui sistem demokrasi, tanpa perlu sikut sana-sini

Ini adalah dampak dari sekecil kalimat yang terpleset
Entah maksud dan tujuannya apa? Entah disengaja ataupun tidak?
Akan tetapi sudah semestinya dipertanggungjawabkan
Dan harus menerima apapun konsekuensinya

Inilah dimana kedua sisi saling bertemu
Antara segi positif dan negatif menjadi tamu
Untuk segera digodok lalu mesing-masing pihak meramu
Hingga aromanya mengudara dan menyelimuti angkasa
Serta menjadikan mendung dengan gemuruh yang rintik
Menjelma berupa riak ditengah ketenangan

Terombang-ambing tanpa ombak, tanpa sedikitpun angin
Tanpa adanya gulungan yang melipat
Lipatannya pun hilang sekejap, berubah wujud menjadi jejak
Yang menuntun pada satu titik tempat berpijak
Mengerupsikan gelombang seruan sakral
Hingga menjadi catatan penting untuk dikaji

Namun satu hal untuk setiap hentakan langkah yang bergebrak-gebrak
Ingat selalu, pada hari itu. Ingatlah terus meski lupa menderu
Ini adalah kita yang sesungguhnya. Pertahankanlah baiknya dan hancurkan buruknya
Tetap posisikanlah ditempat yang baik dan tegakkan perjuangan seadil-adilnya
Maka lihatlah campur tangan Tuhan akan bekerja;

Jomblo On

Ketika aku berada di posisi atas dengan sebuah kendaraan
Yang begitu besarnya. Ku arungi perjalanan panjang
Dengan melihat kedua sisi, antara dalam dan luar
Aku amati setiap sudut, hanya ruang hampa yang terasa
Hanya sepi yang ku dapati, baru ku sadari semua itu terjadi
Karena aku masih sendiri;

Lupa bagaimana caranya menoleh ke belakang

Harapan-harapan itu selalu datang kepadaku
Ia pun berkata "Kau masih bertahan?!"
Aku memang bertahan
Namun tidak pernah kembali ke belakang;

Minus

Terkadang kita membawa cinta yang tulus
Namun tidak semua perjalanan mulus
Disitulah adanya bercandaan
Ketika modus menjadi sebuah bandingan
Bagi kaum minus;

Absurd

Memberi argumentasi berupa isi yang kosong
Membungkam instruksi dengan gengsi lalu sing a song
Berwujud serigala berkulit buaya
Melunturkan air dengan kobaran api membara
Ngalor, ngidul tanpa judul. Ngetan, ngulon jadi bunglon;