Musuh adalah guru yang nyata
Ibarat persaingan, kita harus banyak belajar dari hal itu;
Di paksa sibuk saat bersantai
Di coba tenang di tengah riak
Melepas lelah lewat ijazah;
Untuk setiap ludah yang terlempar
Dari situlah otak menjadi kekar
Dengan tetap berdiri tegar
Hingga saatnya tiba proses melamar
Sial terbentur oleh mahar;
Mencoba melek dalam melirik
Memaksa sadar di saat mabuk
Lalu bercinta dengan diri sendiri;
Ketika kita berada ditempat yang membuat kita
Nyama, aman, tenang hingga kita dapat menikmati
Semua hal yang kita mau. Itu adalah surga;
Menenangkan diri ketika timpahan dunia mencabik-cabik
Bersantai sahaja disetiap cerai-berai mempropaganda;
Penindas hanya mampu mengendalikan kelemahan
Dan akan murka pada persatuan yang kuat dengan sebuah teriakan;
Bicara soal uang, bicara tentang kekuasaan
Kertas ini hebat dapat mengendalikan
Tidak ada batasan atau ikatan, seakan semua runtuh dalam ke-egoisan;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar