Ketika cinta memanggil
Siapapun akan dituntun disetiap perjalanan
Seolah medan magnet telah tertanam dalam diri
Tanpa persiapan, tanpa terencanakan hanya mengikuti
Jejak-jejak peraaan. Itulah keajaiban, itulah yang kini kita rasakan
Ketika kita saling menggenggam
Saat kita mulai melangkahkan kaki
Dalam kebersamaan. Kita tak memperdulikan
Bila akan ada mulut-mulut berbisa yang hadir
Ingin memangsa, akan ada kesedihan yang tercipta
Hingga meluapkan tetesan demi tetesan yang membanjiri
Ratapan dan akan ada perasaan yang membuta
Lalu membisukan alat bicara. Untuk mereka
Buka karena kita, namun karena memang cinta yang memilih
Aku dan kamu, menyatukan 2 menjadi 1
Membuat kepingan hati menjadi utuh
Hingga kita menjelma menjadi topik pembicaraan
Hingga kita membuat setiap sorotan mata
Yang tak berkedip seolah kita menjadi pusat perhatian yang berkelip
Akan tetapi selalu ingat, seperti pertandingan
Akan ada penyerangan, namun kita harus kuat
Dalam pertahanan dan benteng bertahan kita adalah hati
Berlapiskan cinta, berbahan dasar rasa yang kokoh
Kekar dan kuat. Hingga akan membuat penyerang
Kelelahan lalu satu persatu akan mati dengan bergaya;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar