Kamis, 27 Oktober 2016

No Bra Be

Kelak kita akan mengetahui
Dengan teguran berupa posisi
Dimana kita tengah berada
Di suatu titik yang membuat kita ejakulasi

Karena sesuatu, hal yang disebabkan oleh perbuatan
Ketika kita bercinta dengan diri sendiri
Di saat itu kita mengalah, mencairkan ego
Melalui kepedulian demi terwujudnya harapan
Yang kita rancang. Hingga akhirnya kita berambisi
Dan mencerca-merca satu buah titah yang di ejawantah
Tanpa sadar kita mengalami hipotensi
Itulah pemberhentian
Akan tetapi tidak akan mungkin menghentikan;

Perjalanan Kata-Kata

Memberi argumentasi berupa isi yang kosong
Membungkam instruksi dengan gengsi lalu sing a song
Berwujud serigala berkulit buaya
Melunturkan air dengan kobaran api membara
Ngalor, ngidul tanpa judul
Ngetan, ngulon jadi bunglon;

Senin, 17 Oktober 2016

Kesederhaan Cinta

Sederhana saja.
Pengertian cinta menurut gua
Ya cinta itu indah, indah ketika bersama lu
Mungkin kedengarannya agak kaku
Tapi saat liat senyum lu, canda tawa lu
Rasa cinta itu mulai tercipta
Bukan karena lu indah
Lu hanya membuat seseorang jatuh cinta
Dengan penuh keindahan. Itulah cinta;

Perjalanan Kata-Kata

Cinta itu punya segalanya
Untuk harapan, impian dan kehidupan
Aku mencintaimu, karena kamulah segalanya bagiku;

Terendam rindu diriku
Seakan terbuai hanyut
Dalam kebahagiaan kita
Dan aku sangat mencintaimu kekasih;

Jendela mata menatap sina yang buta
Senyum memanja sekilas tercipta
Maka sambutlah hari ini penuh rasa syukur bahagia;

Aku lumayan akrab dengan rasa ini
Tercipta oleh sebuah jarak dan mengingatkan tentang waktu
Lu sebut ini rindu;

Nyanyian burung kecil ditangkai pohon
Memasuki ruang dimensi
Seakan membangunkan mimpi untuk diraih;

Kita adalah dua yang menyatu
Kita lewati semua dengan bersama
Melangkah menuju keindahan dengan asmara;

Disaat cahaya tak dapat berjanji
Akan selalu menerangi
Sambutlah, aku akan menjadi cahaya
Dalam hidupmu hingga bumi tak berbentuk lagi;

Dalam hidup aku mendapatkan banyak hal
Yang menguatkan ku, kali ini kekuatan itu bertambah
Dengan terbalut sebuah cinta bersamamu;

Seisi dunia memsang mata
Dan catatan sejarah kita tertera
Memang kita semakin menggila
Dengan balutan asmara berisikan cinta;

Tak ada satupun manusia yang tahu
Akan tetapi aku merasakannya
Apakah seperti ini yang dinamakan surga
Karena kamu disisiku selalu;

Cinta adalah biru
Saat kita satu dalam kebahagiaan
Yang bertemu kemesraan dengan rasa
Seluas laut dan setinggi langit BIRU;

Cintaku dan cintamu bersatu dalam lindunganNya
Dengan penuh aroma asmara berbunga
Memancarkan lantunan nada ditiap kelembutannya;

Cintamu sungguh indah
Terasa didunia begitu istimewa
Rasa bersamanya tiada dua
Dengan penuh bahagia disetiap detiknya;

Bersabarlah kasih, biarkan waktu
Bertugas dari setiap yang ia posisikan
Tersenyumlah, kita akan tetap mesra dalam kejauhan
Rinduku untukmu;

Jika pepohonan adalah pena
Maka lautan adalah tinta
Dan tak'an habis catatan kebahagiaan
Kita yang selalu tercipta;

Terlihat bulan diangkasa
Memancarakan cahaya
Indah seindah dirimu
Dan cerah secerah cintamu;

Berjanjilah, tempat terakhirmu adalah hati ini
Jangan biarkan dilema menghampiri
Dan sambutlah cinta yang berseri;

Gemercik tetesan air hujan berirama
Mengingatkan senandung cerita cinta
Kita saat duduk mesra menatapnya;

Kini dunia kita masih berpangku teknologi
Saatnya nanti kita akan menciptakan dunia bersama
Yang jauh lebih berarti;

Rintik hujan jatuh memberi irama
Nada berupa "I miss you"
Seolah terutarakan lewat bibir manismu
Untuk kita yang sedang merindu;

Jarak memberi batas semu
Hingga waktu menciptakan deras rasa pilu
Biarlah kita menunggu, saat temu menjadi pengobat rindu;

Bila jarak membuat kita pilu
Biarkan waktu yang mengatur tentang sebuah rindu
Maka persipkan pelukan hangat saat kita bertemu;

Sayang tataplah mataku
Lihat jauh kedalam, betapa indah
Dunia karena mata ini dapat melihatmu

Bidadari hidupku, ya kamu;



Dalam hari-hariku terhiasi senyumanmu
Menjadikan dunia ini penuh dengan warna-warni cintamu
Hati ini telah menemukan pemiliknya. Kamu;

Duniaku menjadi sangat berwarna
Karena kau hadir mengisi
Dan memberikan sesuatu yang indah
Menjadi berarti dan tak pernah terhenti;

Irama rintik gerimis ini menelisik telingaku
Seakan berbisik kata "I Love You" darimu
Menerobos batas jarak kita memandu rindu;

Aku seperti tidak mempunyai kemampuan terindahku
Saat kamu menyusup memberikan sebuah kebahagiaan;

Sentuhan halus cintamu melekat
Membuat dunia yang ku lalui menemukan
Jalan tanpa tersesat;

Memandangimu adalah keinginanku
Setiap waktu agar aku tak sedikitpun
Melewati setiap ekspresi dari wajahmu yang lucu;

Kemarahanmu menjadi tusukan paling tajam
Tertancap didada. Kehadiranmu sungguh berarti
Yang membuat hidupku penuh arti;

Ku terduduk manis menantimu dengan do'a-do'a indah
Dan harapan, agar perlindunganNya selalu bersamamu
Hingga kau hadir dalam senyuman;

Andai kamu tahu sayang
Setiap malamku dekap erat potretmu
Yang terhias dikamar dengan senyuman indah
Dan membuatku terlepas ke dalam mimpi;

Kerinduan ini menusuk kalbuku
Meski jauh namun aku akan menunggumu
Mendekap kembali kepelukanku
Karena separuh diriku adalah kamu;

Dimulai dari hari ini
Rindu mulai mengisi
Hingga akan terbendung
Untukmu dan mungkin meluap
Tak dapat tertahankan;

Sayang aku tidak mengharapkan lebih
Apapun darimu. Karena dengan bersamamupun
Aku sudah melebihi batas kemampuanku;

Sikap lucu yang tertera padamu
Membuat pagi ini semakin berirama
Bernada indah seperti alunan pada sebuah lagu;

Jika malam menjadi kelabu
Tetaplah indah pada duniaku
Karena terlihat senyuman manis dalam tidurmu;

Apakah ini mimpi? Aku tak tahu
Yang aku tahu kamu adalah bidadari hidupku
Tanpamu aku tak dapat tahu bagaimana
Yang jelas kamu lah cinta sejatiku;

Terlihat bulan pernama yang memancarkan cahaya
 Menerangi se isi dunia. Namun wajahmu mengalahkan
Cahaya bulan itu pada kehidupanku;

Jika cinta adalah matematika
Menjalani barat rumus
Maka kita adalah kalkulator
Yang akan memberitahukan hasilnya pada dunia;

Jika kita adalah kedua roda yang berputar
Maka cinta adalah rantai yang menghubungkannya;

Kita memiliki banyak perbedaan
Namun saat bersama kita saling menguatkan
Dalam sebuah menaklukan dunia. Percayalah;

Ku kehilangan jejakmu
Kini, hanya potret dirimu
Dalam dekepanku saat terlelah
Menuju mimpi indah kehadiranmu;

Cahaya pagi merasuk
Tembus pada tiap-tiap atap
Dan menyentuh disekujur tubuh
Namun hatiku akan selalu tetap milikmu;

Sayang rintik hujan malam ini
Mengingatkanku pada sesuatu
Dimana kita duduk berdua bercerita mesra
Didepan rumah bersamamu;

Rahasia Pertahanan

Dalam sebuah perjalanan entah jauh atau dekat
Lama maupun cepat. Terkadang kita dijatuhkan
Disingkirkan, dihempas cacian yang membabi-buta
Hingga kesengsaraan yang mendarah-daging
Tak perduli semua itu memang terjadi
Jika kita mengikuti hati nurani dan berpegang teguh
Pada sebuah pedoman yang kita yakini
Kita sendiri akan bangkit, kita akan menjadi kuat
Menghadapi apapun yang tampak terlihat
Hinggatanpa sadar semua akan terlewat

Disanalah dimana proses penentuan dari yang kita lakukan
Karena hasil yang akan didapat terjalin dengan apa yang kita perbuat
Semua karena harapan yang bersemayam
Harapan yang selalu terciptakan meskipun sedikit
Walaupun kecil namun sangat berperan besar

Maka hidupkan selalu harapan itu
Sebab harapan ada didalam hati
Terletak didalam jiwa yang bersembunyi
Dan harapan yang teristimewa adalah dirimu sendiri;

Munafik itu dan Munafik ini

Keberadaan kemunafikkan tidak selalu dapat diprediksi
Terkadang ia terselip diantara secercah wajah 
Pada sekumpulan para pembicara
Sehingga terlalu sulit kita mengetahui kemunafikkan-
Kemunafikkan lain yang masih tersembunyi
Dalam lingkungan yang menjadi sebuah lingkaran
Yang dapat menjerat entah untuk kebaikan atau malah keburukan
Yang jelas topeng teramat siap terpasang
Seperti para tetangga, umar adalah contoh dari sekian banyak
Sampai tidak mudah diperhitungkan
Umar selalu jago kandang, diluar paling pendiam
Ternyata didalam paling beringasan

Ia menebar pesona dengan sesuatu yang mengganggu
Bahkan ia terkesan norak dan memaksakan kehendaknya
Meskipun nyatanya ia mendapatkan apa yang ia inginkan
Yaitu perhatian dari sekelilingnya walau semua seolah
Tak memperdulikan. Akan tetapi menjadi bahan pembicaraan
Lewat ludah yang berceceran keluar
Hingga kemuakkan tertumpah dalam ruang obrolan
Yang terkunci. Lalu mengapa semua begitu mudah terjadi?
Hmm.. Kemungkinan ini adalah pemberitahuan
Melalui perantara kejadian dan melahirkan banyak informasi
Bila kemunafikkan masih berkeliaran menghantui diri;

Minggu, 16 Oktober 2016

Yang Tak Diperhatikan

Jika Anda tidak mahu membaca
Semua yang tersirat melalui sebuah pesan. Silahkan
Bila memang semua tidaklah penting. Abaikan
Setidaknya Saya cukup memberitahu Anda
Bila Saya selalu ada untuk Anda. Disini;

Bila Anda masih membentengi diri
Saya pun akan terus berjuang sendiri
Semoga kita berada di sebuah pertahanan yang benar;

Berhati-hatilah, terkadang masa lalu yang buruk
Dapat menghalangi pandangan, saat masa depan
Yang lebih baik datang;

Apapun yang terjadi pasti mempunyai arti
Ada visi dibalik misi, begitupun sebaliknya
Ada hikmah dari semua yang terjadi;

Beda Yang Sama

Kekurangan, kelebihan itu memang perbedaan
Yang mutlak ada. Sebenarnya semua itu satu
Lalu mengapa beradu?
Haruskah terpecah belah, sementara bisa hidup bersama
Maka tidak cukupkah Bhineka Tunggal Ika menyadarkannya
Terimalah, campur tangan tuhan bekerja;

Setiap jiwa yang hidup dan bergerak pastilah
Memiliki sisi hebat yang sama namun berbeda
Akan tetapi hanya sedikit yang mempunyai keberanian;

An. Yodik Oida (28 Oktober) HSP

Bangunlah pemuda-pemudi
Buka mata dan tatap apa yang terlihat
Renungkan dalam setiap pandangan
Bahwa kita ini kesatuan, meski banyaknya perbedaan
Mari bersama-sama kita bangkitkan setiap asa
Hingga terbang terbawa angin menuju angkasa
Dan ciptakan semangat jiwa dalam kebersamaan
Karena kita berdiri tegak ditanah air yang sama
Melontarkan kalimat sumpah ke udara
Kita berapi pada perjanjian, yang tercatat memerah
Dan memutih terarah....

Wahai pemuda-pemudi jangn tutupi kehebatan
Dan jangan sembunyikan keberanian
Bangkit, bangun perlahan terus berjalan
Hingga larimu tak terkejar untuk sebuah impian
Cita-cita, harapan serta do'a-do'a yang nyata;

Selamat Hari Pahlawan

Ketahui dan camkanlah Indonesia
Sebenarnya mereka mempunyai banyak hari
Karena dahulu mereka berjuang setiap hari
Antara hidup dan mati tanpa memikirkan hari-hari
Hingga kemerdekaan tercipta tak perduli sampai
Tetesan darah terkucurkan dengan derasnya
Mereka tidak meminta keinginan banyak, merekapun
Tidak butuh diperingati, maka do'akan dan teruskanlah
Perjuangannya, berjuang demi persatuan dan keutuhan bangsa;

Sabtu, 15 November 2015

Berjalan disuatu tempat seperti lingkungan kampus
Awal mula dalam sebuah kelas duduk dimeja bersebelahan
Saling bersenda gurau, dengan teman
Ketika keluar dirinya memberikan senyuman
Dan membicarakan tentang perasaannya
Seketika kita berhubungan, menuju parkiran
Disetiap perjalanan selalu bercumbu dan terus saja
Bercanda, pelukan hangat. Mengambil bola lalu
Kembali lagi dalam sebuah parkiran motor;

Senin, 01 Desember 2014 (07:10)

Berada disuatu tempat, entah dimana
Bertemu dengan kembarannya dengan "say hai"
Dan tiba-tiba ada dirinya dan spontanitas "say hai'" juga
Lalu kembarannya memberitahukan bila akan ada sebuah acara sakral
Yaitu pernikahan dirinya, seketika terkejut bercampur kecewa
Dan dirinya segera menghibur dengan candaan yang semangat
Lalu kembarannya hilang, arah balik menuju parkiran
Bercengkrama sambil berjalan. Dirinya membicarakan
Kriteria "putih" dengan halusnya tanpa menyindir
Memeluk dan mencium dengan mesra
Nyari kendaraan (sepeda motor) kelewatan
"Hai ini motornya" ucapnya. Matic biru disebelah scooter
Sepeda motor miring mencoba meluruskan, kaki ini terjepit
Lumayan sakit dan dirinya pun meminta maaf
Mencoba memberitahu sesuatu hal tapi sulit
Akhirnya berada dsuatu ruang, lanjut dalam obrolan
Dan tersenyum, bahagia, indah. Anehnya ada seorang
Seniman musik jalanan gila, kunci pintu dan tak enak
Kasian, kasih ribuan dan koin logam recehan;

Rabu, 11 Pebruari 2015 (08:48)

Berada disuatu tempat seperti lingkungan sekolah
Namun terbilang perguruan tinggi
Ramai, berjalan dari halaman ini
Menuju ruang kelas, ternyata ada sekelas dengannya

Namun begitu anehnya mata ini tak pernah lepas
Dari pengawasan keindahan dirinya
Tiba-tiba obrolan dibuka dengan beberapa pembahasan
Batu cincin bermotif mata dewa berbahan kayu atau fossil

Lalu koko kecil datang, terjadilah hal yang biasa
Terjadi dikehidupan nyata (kantin)
Seperti digurui dengan kekerasan suara
Hingga dirinya mendengar yang saat itu sedang dalam diskusi
Dengan Do-Sent. Tak beberapa lama dirinya datang menghampiri

Mengajak keluar untuk mecetak dan menggandakan
Heran sangat dipikirkan, dirinya seperti berubah sikap dan sifat
Ia seperti yang diharapkan selama ini
Namun banyak ujian dalam perjalanan
Dari sorotan mata gahar memandang

Hingga makhluk usil mencoba mengganggu
Bergandeng tangan akhirnya, awalnya yang tidak
Kemaluan datang menjelma
Pada tempat pertama mencetak atau menggandakan

Dirinya mencoba masuk menanyakan
Saya melihat-lihat memperhatikan
Beberapa manusia sibuk dengan permainan onlinenya
Dirinya keluar, mengajak mencari tempat lain
Kemungkinan disitu ramai, lalu terjadi sebuah obrolan hangat

Bila pernah melihat dan diceritakan dari seorang adik
(Yang disuatu tempat berkumpul bersama temannya)
Dan hanya lewat karena tak ada keberanian
Lalu pada tempat kedua, dirinya pun mulai mencoba
Masuk kembali, saya sibuk dengan ketakutan
Uang yang ada kurang karena tempat kedua
Agak sedikit mahal. Saya mencoba mengeluarkan uang
Dan menghitung, mengkalkulasi pengeluaran
Yang akan dikeluarkan, dirinya menghampiri
Dan seperti memperlihatkan kemanjaannya
Namun sangat disayangkan seketika...........
Saya telah bangun dari impian;

Adanya Waktu Itu

Sesuatu yang telah terjadi tak dapat diubah kembali
Bagaikan sungai mengalir membawa setiap sesuatu hal
Menuju waktu yang telah ditentukan, kita terkadang
Mengambil kerikil dan melemparkannya sehingga hanya
Menciptakan sebuah riak yang mungkin membuat aliran air itu
Berbeda namun sungai akan kembali pada bentuk semula
Dan tetap berjalan sesuai takdirNya
Pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya
Karena waktu terus berjalan, jika ada kesalahan
Maka akan menghabiskan banyak waktu untuk memperbaikinya
Hingga tak'an ada waktu untuk meratapinya;

MUAK

Setetes bara hasilkan cairan amarah
Termakan asa hingga lupa
Menerbangkan elang dengan sayap yang patah
Lelah, pecah, menyirami air dengan api yang lemah
Hancur, berai, bersatu padu dalam kesatuan yang teguh
Sebuah titah yang di ejawantah, melapisi ruang melalui udara
Terhembus masuk, kesadaran ini memberontak ketenangan
Sampai akhir hingga tak'an pernah berakhir;

Cinta Itu Cinta

Ketika cinta datang, ia akan merasuk dalam tiap-tiap celah
Tak kasat mata bahkan yang bersembunyi sekalipun
Ia begitu hebat hingga membuat lupa diri
Hingga hilang kesadaran. Bersarang didasar hati
Dan merusak sistem kerja otak sampai meledak

Namun ia menghasilkan lekukan perahu dialat bicara (senyum)
Llau melebar terbuka, tertawa tak kenal arah
Jadi gila, penglihatan tak luput dimangsanya
Diobrak-abrik, mencarut-marut, buta membahana

Cinta ya ia bisa menjelma apapun, bagaimanapun dan kapanpun
Sesukanya, se'enae dewe, sekarepe. Ia bisa menjadi sosok sederhana
Namun sering kali kali ia membuat rumit dan timbul bengkak di tumit
Cinta begitu picik, tapi menggelitik seperti itik
Bergoyang-goyang, mabuk kepayang;

Bornday

Ketika kesucian datang menyambut
Kau pun terbalut oleh sentuhan halus
Jemari-jemari yang membelaimu
Ketika dunia mulai memperkenalkanmu
Perlahan dengan sebuah harapan

Saatnya dunia harus dipaksa mengetahui
Siapa yang telah tiba, seorang gadis kecil
Yang akan menjadi besar. Gadis lucu
Yang akan selalu diburu karena keanggunannya
Karena keindahannya dan karena pesona dalam dirinya
Yang selalu menghipnotis siapapun saat menatapnya

Gadis itu adalah kamu, ya kamu yang mempunyai
Semangat tinggi dalam mengarungi liku-liku
Perjalanan panjang, hingga terus berjuang
Demi kesejahteraan bukan hanya untuk diri sendiri
Bahkan untuk mereka yang selalu berada didekatmu
Dalam setiap kondisi dan situasi. Gadis mungil yang hari ini
Lahir dan tumbuh menjadi ssok yang layak dan patut di apresiasi
Melalui senyuman dengan bisikan halus sebuah ucapan;

Konteks Seni Diagram

(Terkadang) kita membuat jendela
Untuk merasakan hembusan sebuah udara
Kita selalu menciptakan celah
Berharap kesejukkan datang menyelimuti kita

Namun semua masih dalam angan
Gambaran dari bayang-bayang
Yang kita terus pikirkan, karena kita
Hidup didalam ruang tertutup persegi
Panjang yang dibulatkan

Kita berjuang dalam penantian
Kita melawan dengan harapan yang tergenggam
Kita lupa akan Indonesia Raya
Kita mengesampingkan Bhineka Tunggal Ika
Yang ada dalam benak hanya kelangsungan hidup
Menyambung nyawa dan cenderung haus dan lapar
Akan hasil hingga berharap mendapatkan kelebihan
Yang tak'an habis. Kita membiarkan diri kita melakukan
Berbagai cara tanpa terkendali, melakukan apapun
Hingga tak tertahan, tidak ada aturan
Tidak perduli dengan pedoman, tidak pula kebersamaan

Kita masih terus disibukkan dunia
Mengikuti perkembangan yang sangat melelahkan
Melapisi diri dengan tembok beton hingga jeritan
Tangisan diluar tak dapat mengganggu
Kita dibuat mabuk tanpa terpikirkan hidup ini adalah pemberian

Kita mengacuhkan pelajaran yang diajarkan
Hingga meninggalkan dan mencampakan Dia
dan utusanNya., kita meludahi suara-suara peringatan
Yang mencoba mengingatkan serta pembantaian etika
Dan moral kita wajibkan. Kita hempas apapun, siapapun
Dengan keserakahan. Kita tindas hingar-bingar melalui kesombongan

Kita tidak sadar telah masuk dalam perangkap musuh
Yang kesepian dan ingin menjatuhkan bahkan membuat kita tersiksa
Hanya untuk dijadikan seorang teman. Kita terlalu asyik sendiri
Dan menghebohkan setiap yang kita anggap benar
Lalu kita lupa, akan peristiwa. Akan mana yang baik dan buruk
Kita terbang melayang, terbuai balutan kekuasaan

Menumpas habis hak, membumi-hanguskan kewajiban
Karena kita, itu terjadi. Untuk kita yang ikut merasakan
Dan oleh kita yang akan hilang hingga melekat nama yang tertinggal;

Selamat Berbuka Manis

Kita menunggu dalam penantian
Kita berjuang dengan kewajiban
Kita bersama-sama namun berbeda cara
Kita saling berjauhan tetapi satu tujuan
Berjuang demi sebuah kemenangan

Menahan apapun yang telah dilarang
Mencoba mengendalikan diri tanpa kehilangan senyuman
Hingga kegembiraan datang, perjuangan kita pun terbayar
Melalui do'a dan kesucian ibadah, kita sama-sama pantang menyerah
Mencari yang manis tanpa kita sudah manis;

Nafsu Mencinta

Cinta adalah anugerah tuhan terindah yang kerap disalah artikan
Sedangkan nafsu adalah sesuatu yang mewarnai cinta
Namun membutuhkan keahlian khusus untuk mengendalikannya
Mewarnai menjadi kebahagiaan atapun penderitaan

Cinta seperti air, mengalir hingga terbentuk sesuai wadahnya
Jika nafsu adalah wadahnya, maka anugerah tuhan akan terkontraminasi
Tercampur antara ketidakpuasan dan derita yang mungkin tak terkendali;

Hola Hope

Aku tidak mengetahui, apakah aku salah
Dalam ekpedisi proses pencarian yang sedang aku lakukan
Jika memang seperti itu, dimanakah letak kesalahanku?
Apa ada teknis adan mekanismenya atau aku terlalu bermain
Penalaran hingga terkesan buru-buru

Yang aku ketahui, idealisku selalu memberikan solusi
Aku hanya ingin memperbaiki, tanpa kompromi
Tanpa negosiasi, karena sesuatu yang istimewa
Tidak harus di istimewakan dan sesuatu yang benar-benar bernilai
Tidak akan sembarangan. Aku hampir kewalahan menghadapi
Setiap situasi yang terkadang membuatku berada di suatu titik
Dimana pemikiran dan perasaan sedang berperang

Namun terlepas semua ini adalah masalah waktu
Yang akan menciptakan pemikiran baru
Dan perasaan baru, ketika gencatan senjata dilakukan
Ketika itu terlahirlah semangat baru yang secara kasat mata
Tidak terbaca, tanpa pikiran lalu mengesampingkan perasaan

Menjadikan sebuah bentuk pelaksanaan berupa perjuangan
Yang mungkin hanya dapat di cerna oleh yang memiliki ke-khusus-an
Entah melekat pada khususnya yang mana, kini memang berjalan
Tapi pasti akan ada dimana pemberhentian tidaklah menghentikan
Dimana perjuangan tidak selalu diperjuangkan
Maka ketika semua telah terjadi dan telah sampai pada tahap itu
Semua akan ditemukan pengertiannya;

Jumat, 14 Oktober 2016

Perjuangan Awal Dari Akhir Perjalanan

Kita saling merapat, berbaris menatap dengan pergerakkan
Waktu yang berputar deras tak menentu, Kita sama-sama merasakan rotasi
Yang lambat dan cepat, entah disadari maupun hanya dilewati
Yang jelas hal itu telah terjadi

Kita saling siap menutup celah-celah
Tanpa sedikitpun rongga yang ada
Bersama mencari-cari berkah yang tersembunyi
Bersama bersatu padu meski mutlak kita berbeda
Bersama melangkah pasti meski khilaf tak terkendali

Dimulai dari kesucian yang bersih menuju akhir
Kemenangan yang fitri. Kita berjuang dalam peperangan
Melawan nafsu yang telah lama bebas berbuat se-enak-jidatnya
Kita melawan, berontak dengan tata cara yang dianjurkan
Demi kesehatan dan tentu sebuah kewajiban
Kita saling belajar meminta atau memberi sejenis maaf
Yang rupanya terlihat gampang namun sulit dilakukan

Kita telah kembali, berpsrah diri, meringankan hati
Menundukkan kepala hingga tangan mendah terbuka
Terbungkus gema takbir yang mulai bersautan

Kita telah belajar melalui sebuah pelajaran

Yang mungkin amat sangat sepele akan tetapi terdapat banyak manfaat
Untuk kelangsungan dengan kandungan asupan hidup yang banyak
Dari semua perjalanan panjang yang penuh rintangan
Membuat jiwa semrawut, acakadut, kita lewati dan kini kita sampai pada tujuan

Tapi ingat ini bukanlah akhir, kita tak'an pernah mengetahui
Kapan pengakhiran akan berkunjung datang
Apakah kita telah ada dalam balutan kemenangan?
Hanya jurilah yang dapat menilai serta menentukan
Dia sang illahi adalah jurinya;

Biasakan Budidayakan Yang Baik

Semua mulai dipadati oleh kesibukan
Yang membabi-buta sehingga waktu cepat berlalu
Smapai malam seribu bulan sedikit sekali peminatnya
Kesibukan itu mendarah-daging berperan melebihi
Apa yang telah diperintahkan

Semua seraya bergotong-royong memperbaharui yang lama
Meneruskan tradisi yang diabadikan terus menerus tanpa henti
Mungkin hanya beberapa yang akan mengucap kalimat sakral
Meski memang tak ada anjurannya, hari dimana seorang pria
Diciptakan oleh sang maha kuasa dan diturunkan melalui proses
Kelahiran. Pria ini hingga kini terus tumbuh dan berkembang
Namun tak didapati kesinambungan yang signifikan

Terasa hambar akan tetapi amat diminati
Do'a, harapan dan kehidupan adalah paket yang akan mendekatkan
Pada keagungan tuhan, asal tak salah perjalanan
Dan semua satu tujuan hanya berbeda tata caranya
Kini hanyalah tangan yang terbuka mengangkat
Ke atas sembari dibarengi mata yang terpejam
Dengan hati dan mulut yang bergerak
Menciptakan senyawa gelombang suara
Untuk meminta dan memohon kepadaNya

Meski tak ada yang mengetahui
Akan tetapi Dia maha mengetahui
Sedikit ataupun banyak, sekejap atau mungkin lama
Jika yakin pasti akan terkabulkan. Sesampainya tepat waktu
Terulang kembali lagi walaupun sudah banyak perubahan

Asal syukur terus dihembuskan, niscaya semua nikmat
Akan melekat. Ya, ini adalah peringatan penting
Untuk memperbaiki kualitas hidup, diri dan kualitas ibadah
Untuk menuju rahmat dan ridhoNya, tanpa berlebihan
Tanpa hura-hura yang didendangkan

Pasrah akan kehendakNya dan tetap semangat
Dalam menjalani sisa perjalanan yang tidak pernah
Diketahui kapan pemberhentianya
Semua untuk yang terbaik atas beribu limpahan
Kasih sayang yang telah diberikan
Sungguh maha baik dan indah tuhan dengan kesempurnaanNya
Sungguh Dia lah maha segalanya;  

Perjalanan Kata-Kata

Setiap langkah kita adalah irama
Yang akan menciptakan sebuah nada;
Sebuah nada yang indah hanya terdengar
Oleh pendengar yang menghayatinya;

Kita tidak bisa terus memaksakan sebuah berlian
Untuk ditempatkan pada wadah yang bukan ukurannya
Berlian itu harus ditempatkan pada wadah yang pas
Agar terlihat keindahannya;

Kita tidak dapat merenggut keindahan bunga
Dengan memaksa memetiknya
Jika ingin terus menikmati keindahannya
Maka relakan ia mekar bersahaja;

Ketika pagi mulai tiba hanya ada dua
Yang membuat ku semangat tuk memulai hari
Melihatmu dan merindukanmu;

Satu persatu saling membisu
Llu diam terpaku hingga tanpa sadar
Semuanya pun berlalu;

Sehebat apapun kita tidak dapat
Menerbangkan raja wali
Mencairkan api dan bahkan mengetahui warna angin;

Bagi-Bagi

Berbagilah meskipun sedikit
Menurutmu itu tak seberapa, namun sangat berarti
Untuk yang membutuhkannya;

Adil dan tegaslah, karena keadilan dan ketegasan
Mampu membuat keputusan yang membahagiakan
Semua jenis dan kalangan;

Percayalah kau akan ditempatkan pada posisi
Kesulitan dan kerumitan, maka ingatlah hal itu
Pasti akan menjadi perantara untuk menolongmu
Dari keterpurukan;

Percayalah jauh sebelum kau merasakan
Telah ada orang lain yang mendahuluimu
Merasakannya betapa pedih dan hampanya
Sebuah ketidakadilan dan ketidaktegasan;

Perjalanan Kata-Kata

Saling berebut, saling sikut
Demi menghasilkan hidup yang kalut
Caplok sana Caplok sini
Mengikuti hawa nafsu hingga rela
Menghancurkan kesatuan yang melaju;

Terpaksa spekulasi akhirnya lupa diri
Ditekan beribu janji lalu melempar pilu
Sudahilah ini jalanmu bukan jalanku;

Berkurbanlah sebelum kita benar-benar
Tidak dapat melaksanakannya;
Berkurbanlah sebelum kurban
Benar-benar akan ditiadakan;

Aku menunggu, menyambut kehadiranmu
Hingga segera menggandengkan tangan
Seakan menjaga dan mengantarkanmu
Ke suatu tempat yang kau tuju
Aku masih disitu dan tak ingin meninggalkanmu
Walau beberapa kedip saja
Namun aku terbangun dan tanpa sadar
Semua itu hanyalah sebuah mimpi;

Sisi Lain Perbedaan

Ketika kita jauh melangkah
Ingatlah setapak demi setapak
Akan menciptakan jejak
Yang akan menuntun pada sebuah jalan

Kanan, kiri hanyalah kata pembeda
Yang wajib diketahui, namun yang terpenting
Adalah baik dan buruknya;

Hari Guru Nasional (25 November)

Ia menghabiskan waktu untuk belajar
Lalu ia merencanakan waktu untuk mengajar
Hingga ia meciptakan waktu demi perubahan pelajar
Ia memikirkan itu, tanpa peduli waktu telah memakan usianya;

Kita vs Mereka

Ketika cinta memanggil
Siapapun akan dituntun disetiap perjalanan
Seolah medan magnet telah tertanam dalam diri
Tanpa persiapan, tanpa terencanakan hanya mengikuti
Jejak-jejak peraaan. Itulah keajaiban, itulah yang kini kita rasakan

Ketika kita saling menggenggam
Saat kita mulai melangkahkan kaki
Dalam kebersamaan. Kita tak memperdulikan
Bila akan ada mulut-mulut berbisa yang hadir
Ingin memangsa, akan ada kesedihan yang tercipta
Hingga meluapkan tetesan demi tetesan yang membanjiri
Ratapan dan akan ada perasaan yang membuta
Lalu membisukan alat bicara. Untuk mereka
Buka karena kita, namun karena memang cinta yang memilih
Aku dan kamu, menyatukan 2 menjadi 1
Membuat kepingan hati menjadi utuh

Hingga kita menjelma menjadi topik pembicaraan
Hingga kita membuat setiap sorotan mata
Yang tak berkedip seolah kita menjadi pusat perhatian yang berkelip

Akan tetapi selalu ingat, seperti pertandingan
Akan ada penyerangan, namun kita harus kuat
Dalam pertahanan dan benteng bertahan kita adalah hati
Berlapiskan cinta, berbahan dasar rasa yang kokoh
Kekar dan kuat. Hingga akan membuat penyerang
Kelelahan lalu satu persatu akan mati dengan bergaya;

Perjalanan Kata-Kata

Musuh adalah guru yang nyata
Ibarat persaingan, kita harus banyak belajar dari hal itu;

Di paksa sibuk saat bersantai
Di coba tenang di tengah riak
Melepas lelah lewat ijazah;

Untuk setiap ludah yang terlempar
Dari situlah otak menjadi kekar
Dengan tetap berdiri tegar
Hingga saatnya tiba proses melamar
Sial terbentur oleh mahar;

Mencoba melek dalam melirik
Memaksa sadar di saat mabuk
Lalu bercinta dengan diri sendiri;

Ketika kita berada ditempat yang membuat kita
Nyama, aman, tenang hingga kita dapat menikmati
Semua hal yang kita mau. Itu adalah surga;

Menenangkan diri ketika timpahan dunia mencabik-cabik
Bersantai sahaja disetiap cerai-berai mempropaganda;

Penindas hanya mampu mengendalikan kelemahan
Dan akan murka pada persatuan yang kuat dengan sebuah teriakan;

Bicara soal uang, bicara tentang kekuasaan
Kertas ini hebat dapat mengendalikan
Tidak ada batasan atau ikatan, seakan semua runtuh dalam ke-egoisan;

Selamat Tahun Baru 2016

Semua disibukkan oleh suatu peristiwa
Yang masing-masing akan mengukirnya
Dengan berbagai rupa sebuah tradisi
Semua mempersiapkan bermacam jenis kesemrawutan
Yang seakan menjadi rutinitas tahunan, saat pelik dan hingar-bingar
Bersatu padu jadi satu, ketika hiruk-pikuk bercampuran
Oplosan kegembiraan sesaat, pemujaan aktivitas yang menjadikan benda
Sebagai jembatan utama, penantian waktu yang disambut
Dengan cahaya-cahaya mekar terhias diangkasa luas

Semua tertawa memncarkan raut wajah bahagia
Semua terfokus pada tatapan warna-warni
Melalui satu malam tanpa sadar itulah awal kerusakkan
Kehancuran, ketidakstabilan, kontraminasi
Edukasi bodoh yang melongoh, diskriminasi alam
Yang pasti melebur dimasa yang akan datang

Gumpalan asap tersisa dan tak dapat diserap
Hingga secara lembut sang kuasa membersihkan
Keanehan itu lewat air yang turun membasahi
Seluruh jagat raya sebagai bukti kasih sayangNya;

Perjalanan Kata-Kata

Aku ingin bersemayam dihatimu
Maka bukakanlah pintunya
Dan biarkan aku hancur lebur bersamamu
Dengan semayamanku;

Jika kebahagiaan bisa didapat dengan uang
Pasti orang kaya akan memborongnya
Bila kebahagiaan dan siatu tempat
Maka belahan bumi akan kosong karena semua
Tertuju pada letak kebahagiaan itu
Syukurlah kebahagiaan itu ada pada diri dan hati kita;

Perjalanan Kata-Kata

Jatuh cinta adalah kenyataan, realistis ketika fiktif membabi-buta
Disaat pengkhianatan merajarela, mendarah-daging
Menyerang sebuah alam bawah sadar. Maka dengan memasuki
Dunianyalah semua akan kembali pada hakekatnya;

Terkadang dibutuhkan tawa ketika raut wajah terikat kencang
Oleh sebuah pemikiran yang tak pernah memberikan jalan keluar;

Kenapa harus takut dengan hujan
Jika tiap tetesnya menciptakan riak
Yang meriahkan kesunyian malam;

Kesucian Bulan

Kita berlomba dalam seleksi yang akan dikompetisikan
Melalui pengolahan yang berkembang dengan perubahan
Hingga kita dilatih dan telah siap untuk berperang
Hanya berbekal perisai tanpa senjata (pedang)

Melawan sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak terlihat
Namun teramat sulit dan sangat sedikit yang mampu berhasil
Mencapai puncak, kita diberikan misi tidak untuk mengalahkannya
Akan tetapi hanya tertulis untuk mengendalikannya
Tanpa prajurit, tanpa anak buah, tanpa antek-antek

Seakan jatuh bangun merangkak-rangkak, terombang-ambing
Terkoyak-koyak hingga tidak sedikit yang gugur dan tumbang
Di laga peperangan dengan catatan persentase waktu berlatih
Dan berperang 11:1, namun apapun yang terjadi kita semua
Tetap memeriahkan dengan perayaan yang dengan berbagai macam selebrasi

Penuh ekspresi tatkala lupa diri. Karena semua layak mendapatkannya
Asalkan berusaha agar menanamkan niat dengan penuh sumpah
Dengan jiwa ksatria, sebab siapapun diri kita
Insya Allah kita pasti menang;

Dialah Sang Pemenang

Akan ada waktu setelah semua yang kita perjuangkan selama ini
Setiap dari kita hingar-bingar tumpah dalam perayaan
Yang memang banyak terbingkis sebuah harapan karena pengorbanan
Jarak tempuh yang jauh dan panjang tak akan mampu meredam
Tak perduli panas, tumpuk menumpuk, tersendat, tak berjalan
Tetap akan dihadapi dengan keinginan kuat yang terjadi
Karena kesakralan hari ini, saat semua menekan tombol tambahan
Untuk semangat dalam menukar keringat dengan sesuatu
Yang mampu mengganti menjadi senyuman hangat

Ketika itulah keistimewaan sebuah adzan berkumandang
Dikala senja mulai datang amat sangat dirindukan
Dan menjadi sejarah untuk diperbincangkan
Dikala hiruk-pikuk suatu kaum berhamburan
Menyambutnya dengan berbagai macam perencanaan
Hingga setiap hasil bumi yang menjadi kebutuhan
Lebur tanpa sisa dimangsa, semua memperbaharui yang lama
Namun terkadang lupa untuk memperbaiki apa yang sekiranya
Ada kejanggalan serta kesalahan hingga menjelma menjadi baik
Dan lebih baik dari sebelumnya. Maka dihari ini, sesungguhnya
Memang hari kemenangan namun bukan karena apa yang telah kita lakukan
Dan bukan untuk kita. Akan tetapi hari kemenangan ini karena Allah ta'ala
Dan untukNyalah kita semua menang lalu mengumandangkan namaNya

Berpikirlah lagi, Dia (Allah SWT) maha pemenang;

Jangan Memilih Sebuah Pilihan

Akan ada waktu dimana kita tidak dapat terus bertahan
Untuk terus berdiam diri ditempat, sementara dihadapan kita
Telah hadir sebuah pilihan dan menunggu kita menentukan pilihan

Dari sekian banyak tekanan dalam setiap sel-sel yang mengalir
Hingga berpusatkan didalam kepala, agar kita tak salah memilih
Agar kita tak salah melangkahkan kaki

Jadi, bila hal itu hadir tepat didepan kita
Pilihlah untuk tidak memilih pada pilihan itu sendiri;

Pertemukan Kedua Tangan

Terkadang banyak hal yang terjadi
Hingga tanpa sadar ada salah satu hal yang telah melukai
Sesuatu yang telah kita lakukan, sengaja atau tidak
Kapanpun itu pasti memiliki cerita tersendiri untuk di ingat
Sebuah kesalahan yang memang harus diperbaiki
Namun siapapun itu dan bagaimanapun kejadiannya
Mohon maaf lahir dan batin yang sebesar-besarnya

Memang mulia seseorang yang berani meminta maaf
Dan mengakui kesalahannya, Namun akan lebih mulai
Yang memaafkannya;

Lebaran 2016

Kini semua mulai mengibarkan bendera masing-masing
Pertanda bahwa telah siap untuk berperang
Menguji coba senjata dengan hentakkan yang menggelegar

Membumi-hanguskan setiap dataran
Hingga sebuah kotoran disulap menjadi amunisi
Dengan amat sangat terperinci hingga berbahaya
Mampu mengobrak-abrik tanpa sisa
Dan memecahkan sejarah dengan track record paling ganas
Paling panas, paling terbuas diantartika

Inilah dimana semua keburukkan telah meresap
Lalu menggerogoti, menodai kertas putih dengan bercak-bercak keterpurukan
Mengendalikan dengan segenap kekuatan yang tidak satupun dapat menghadang
Dan hanya mampu bergerak dengan perlawanan kesatuan, namun memiliki suatu
Konsekuensi akan sebuah hal bila semua telah terencana, telah sampai pada titik
Dimana memang harus terjadi. Maka semuanya pun akan saling menghabisi

Oleh keburkan yang seharusnya dilenyapkan, akan tetapi sudah melumpuhkan
Serta membuat tunduk, tersungkur rivalnya yaitu kebaikan
Yang diperbudak tanpa kemerdekaan, tanpa kebebasan dan tanpa permusyawaratan;