Setiap hari dalam kehidupan ini
Aku sangat akut akan kematian
Mungkin semua sama, namun tak banyak yang merasakan
Hari pencabutan sesuai jadwal tertulis
Tanpa pertimbangan dan tak di remedial
Hal itu menjadi udara terbang dalam otak ku
Membuat terus memikirkan !!
Kapan waktunya ? Bagaimana caranya ?
Dimana tempatnya ? Dan kenapa sebabnya ??
Tak dapat lagi Aku merenunginya
Karna kereta tak akan menunggu untuk perhentian selanjutnya
Semua dosa-dosa ku telah terditeksi
Menumpuk bagai sampah pinggir kali
Menyumbat air hingga banjir api
Mencemari lingkungan menjadi tidak bersih
Yang pasti akan ku sesalkan adalah kesempatan
Yang seharusnya ku pakai untuk memperbaiki, mengimbangi atau menutupi
Sebelum nomor urut sebuah antrian di panggilkan
Karna hari demi masa..
MATI itu mengikuti, seakan berkata "perhatikan langkahmu"
Membuat Aku harus berhati-hati..
Ia pun terus membayangi..
Seolah menunggu perinth untuk tak sungkan melakukan pengambilan
Tuhan..
Tuntunlah Aku menuju jalan-MU
Berikalah Aku iman yang kuat membentengi hidup ini
Sayangilah hingga saatnya Aku tengah siap menghadap-MU;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar